Who Am I ?

Desy Pranita Bawias, S.Kom, anak pertama dari 3 bersaudara pasangan suami-isteri Enos H Bawias dan Yorimi Gundo. Lahir di Palu 19 Desember 1987, menghabiskan sebagian masa kecil di Palu, Poso dan Tentena (Sawidago)-Sulawesi Tengah. Pendidikan terakhir Program Strata 1 (S1) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga pada Fakultas Teknologi Informasi, Progdi Teknik Informatika dan sekarang sementara melanjutkan Program Pasca Sarjana/Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis di UKSW Salatiga Konsentrasi Manajemen Pemasaran. Motivasi terbesar adalah belajar, terus belajar dan tidak akan pernah berhenti belajar demi mendapatkan sebanyak mungkin ilmu dan pengetahuan untuk dijadikan bekal masa depan, yang menjadi sumber inspirasi adalah mereka yang tidak pernah berhenti mendoakan dan memberi dukungan penuh, mereka adalah kedua orang tua (Papa & Mama), kedua adik (Ran & Adi), saudara, keluarga, sahabat dan teman-teman. Diatas semuanya itu Tuhan Yesus-lah segala-galanya, Dia yang memberi hidup dan penyertaanNya tiada pernah berkesudahan, berkat dan anugerahNya snantiasa melimpah, RancanganNya Ya dan Amin dan Dia pun berjanji memberikan masa depan yang cerah. Akhirnya: Kolose 3:23 "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk TUHAN dan bukan untuk manusia" Santai-Serius-Sukses dc_19 ^_^

Rabu, 20 Maret 2013

Teh Botol Sosro


Ketika Tagline Bukan Urusan Sepele Untuk Teh Botol Sosro

Slogan merupakan salah satu elemen penting dalam membangun persepsi konsumen, Slogan pada dasarnya adalah frase pendek yang memberikan deskripsi atau informasi dari suatu merek. Slogan biasanya dimunculkan dalam iklan dan tak jarang ditampilkan dalam produk karena Slogan cukup memberikan kontribusi dalam meningkatkan daya tarik sebuah produk. Slogan digunakan untuk membantu merek dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan sebuah produk. Slogan dapat mewakili identitas sebuah produk. Melalui slogan perusahaan dapat mengkomunikasikan kepada masyarakat tentang intisari merek dan memberikan gambaran tentang keunikan yang dimiliki, oleh karena itu slogan menjadi sangat penting dan sekaligus daya tarik dari produk yang ditawarkan. Sebuah merek tidak akan dengan mudah dikenal oleh publik tanpa adanya sebuah promosi. Promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produk dan meyakinkan konsumen sasaran agar mau membeli. Kegiatan promosi tidak sekedar berfungsi sebagai penyebaran informasi, melainkan berusaha untuk membujuk sikap dan perilaku konsumen dalam melaksanakan kegiatan pembelian barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.
Salah satu cara untuk memudahkan masyarakat dalam mengenal sebuah merek adalah dengan menggunakan slogan atau tagline, slogan yang kuat akan memberikan kontribusi terhadap kekuatan suatu merek. Pertama, slogan yang kuat, akan membantu suatu merek dalam meningkatkan awareness. Kedua, slogan dapat memperkuat strategi positioning dari merek tersebut. Dengan menggunakan kalimat yang sederhana dan mudah diingat maka slogan sudah dapat mewakili bagian yang penting dari asosiasi yang ingin dikembangkan oleh suatu produk.
Tagline adalah kalimat singkat sebagai penutup teks inti yang menyimpulkan secara singkat tujuan komunikasi suatu iklan yang bertujuan agar iklan tersebut mudah diingat oleh konsumen. Tagline dalam suatu iklan memegang peranan penting. Penggunaan tagline ini adalah untuk memperkuat kemampuan iklan dalam mengeksekusi (mencapai sasarannya) yaitu mempengaruhi konsumen untuk menggunakan produk yang diiklankan. Tagline dapat digunakan untuk membantu mengkomunikasikan titik pembeda dari pesaing. Tagline dapat berubah sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi agar konsumen tidak bosan.
Sebuah tagline harus dibuat dengan memahami product insight dan consumer insight. Setelah proses tersebut dilewati munculah “product positioning”. Penggunaan tagline juga harus mudah diingat baik secara ukuran, warna, jenis huruf yang ditampilkan. Tagline dalam sebuah komunikasi pemasaran adalah bersifat mutlak karena tagline dapat membantu konsumen untuk mengingat merek tertentu karena tagline tidak lain adalah positioning statement. Melalui tagline konsumen dipikat dan mengingat kembali didalam benaknya terhadap suatu merek tertentu sehingga top of mind nya adalah merek tersebut.
PT. Sinar Sosro yang didirikan oleh Bapak Sosrodjojo merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia dengan melahirkan merek Teh Botol Sosro, sampai saat ini produk tersebut masih banyak diminati oleh konsumen hal tersebut tidak terlepas dari adanya promosi secara terus menerus yang dilakukan oleh PT. Sinar Sosro dalam memasarkan produknya. Semenjak diluncurkan pada tahun 1970, produk Teh Botol Sosro baik rasa, kemasan logo maupun penampilan tidak mengalami perubahan sama sekali, Teh Botol Sosro sangat lekat dengan slogan yang diusungnya yakni pada tahun 1975 “Pelepas Dahaga Asli”. Pada tahun 1985 “Hari-Hari Teh Botol”. Ini  berhasil menarik  peminum  baru teh botol, sebagai alternatif pelepas dahaga dengan sasaran pasar saat itu adalah orang yang sedang melakukan perjalanan seperti supir dan pejalan kaki. Melalui  proses diferensiasi yang dilakukan, Sosro membuahkan hasil yang baik, konsep yang ditawarkan Sosro memberikan kemudahan dan fleksibilitas kepada konsumen. Teh Botol Sosro dapat diminum kapan saja dan dimana saja serta disajikan dingin dan dapat memberi kesegaran, dengan demikian Positioning Sosro pada saat itu sebagai satu-satunya minuman yang dikemas dalam botol yang dikenal oleh konsumen. Selanjutnya pada tahun 1990 Sosro mengganti taglineHari-Hari Teh Sosro”. Pada tahun 1996 “Asli Tehnya”. Pada tahun 1997 “Ahlinya Teh”, memberikan kesan pada konsumen bahwa Sosro merupakan ahlinya teh dari pada pesaing-pesaing yang lainnya. Pesan yang ingin disampaikan Sosro yaitu, Sosro merupakan ahlinya membuat teh sehingga merek-merek lain tidak ahli membuat teh. Sasaran yang Sosro bidik dari tagline ini yaitu anak-anak muda dengan meluncurkan produk fruit tea. Pada tahun 2000 “Apapun makanannya minumnya Teh Botol Sosro”. Dan pada tahun 2008 tagline tersebut diubah lagi menjadi “Apapun, enaknya minum Teh Botol Sosro”. Perubahan Tagline PT. Sinar Sosro yang dilakukan pada tahun yang berbeda-beda bertujuan untuk memperkuat Positioning.
Dengan bertambahnya saingan terutama dari coca-cola dengan produk freastea yang perlahan merebut pasar Sosro, pihak Sosro harus memikirkan strategi yang baik untuk mempertahankan produk Sosro dipasaran. Sehingga tahun 2000 Teh Botol Sosro mengganti tagline dengan bunyi “Apapun makanannya, Minumnya Teh Botol Sosro”. Tagline baru Sosro membuat image baru pada Sosro, biasanya customer setelah makan minumnya air putih atau teh hangat, kini mulai berubah kebiasaanya. Target pasar Sosro pada tahun 2000 juga mengalami perubahan yaitu bukan lagi remaja tapi keluarga. Sehingga pemasaran yang dilakukan Sosro pada saat itu lebih menekankan keluarga, anak, bapak, ibu. Dengan tagline baru, Sosro mengembangkan strategi pemasaran dengan menggandeng restoran, warung makan, kedai untuk memudahkan konsumen mendapatkan Teh Botol Sosro.
Pada tahun 2008 komunikasi tagline Sosro mengalami pergantian. Tagline yang berbunyi “Apapun, enaknya minum Teh Botol Sosro” sekali lagi mampu menggebrak pasar. Keinginan Sosro untuk menguatkan positioning begitu terlihat jelas dari tagline baru ini. Teh untuk siapa saja dengan aktifitas yang beragam, hal inilah yang ingin disampaikan oleh Sosro melalui tagline nya. Sehingga, bukan hanya pada saat makan konsumen menggunakan produk PT. Sinar Sosro ini, tapi saat berolahraga, belajar, bersantai semuanya dapat menikmati Teh Botol Sosro.
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Sinar Sosro dalam rangka mencapai keunggulan competitive/competitive advantage adalah dengan cara mengambil keputusan tentang competitive positioningnya, yaitu dimana company berkompetisi (where to compete) yang sesungguhnya kegiatan segmentation, dan differential advantage (competitive advantage) yaitu bagaimana company berkompetisi (how to compete) yang merupakan kegiatan positioning.

Segmenting
Yaitu proses mengklasifikasi pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang memiliki karakteristik dan perilaku yang relatif sama karena mencari benefit (benefit sought) yang sama atau mirip. Segmentasi dilakukan karena ada perbedaaan dan perubahan kebutuhan dan keinginan pembeli/heterogenous benefit sought.
PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agro industri yang memproduksi berbagai macam produk dengan menggunakan pucuk daun teh sebagai salah satu bahan baku utamanya, dimana salah satu produknya adalah Teh Botol Sosro. Teh Botol Sosro merupakan produk teh siap minum pertama di Indonesia yang di kemas dalam botol dan telah dikenal oleh masyarakat luas. Persaingan yang begitu ketat dari competitor yaitu dengan banyaknya dijual teh dalam kemasan botol yang beredar di pasaran. Berdasarkan data pada PT. Sinar Sosro terdapat tujuh merek teh dalam kemasan botol yang beredar di Indonesia, yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea, TEBS, S-tee, Frestea, Tekita dan Teh Kotak.
PT. Sinar Sosro pada saat ini dihadapkan pada berbagai competitor produk minuman ringan yang tidak hanya dari competitor lokal, namun juga competitor asing. Persaingan berbagai merek teh dalam kemasan botol membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam merancang strategi pemasarannya. Perusahaan akan berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah yang banyak apabila dinilai memiliki citra baik dalam benak konsumen. Terciptanya citra baik dalam benak konsumen akan menumbuhkan kepuasan pelanggan yang dapat memberikan beberapa manfaat. Keberhasilan Sosro tidak lepas dari brand “Teh Botol” yang didapatkannya, persis seperti aqua menjadi brand pada air putih. Berikutnya Sosro semakin kuat karena jaringan distribusi Teh Botol yang sangat kuat sampai di titik akhir pelosok.

Market Targeting
Yaitu melakukan evaluasi terhadap segmen yang akan dijadikan pasar sasaran setelah dilakukan identifikasi peluang-peluang segmen pasar. Faktor utama kedayatarikan/attractiveness menyeluruh dari setiap segmen, mencakup: besaran, pertumbuhan, profitability, skala ekonomis dan resiko rendah.
Target dari Teh Botol ini adalah yang menyukai rasa asli teh (non fruity) dan praktis. Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga yang relatif murah (mengingat target adalah orang yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia.

Positioning
Jika segmenting merupakan pendekatan pemasaran dari sudut pembeli (Benefit Sought), maka positioning merupakan pendekatan pemasaran dari sudut company (Benefit Offered). Positioning merupakan tindakan merancang tawaran/Benefit Offered dan citra company, sehingga menguasai tempat khusus di dalam pikiran/mind pasar sasaran. Namun, positioning bukanlah apa yang dilakukan terhadap produk, tetapi apa yang dilakukan terhadap pikiran prospek. Jadi Produk/Benefit Offered tersebut diposisikan ke dalam pikiran prospek.
Dalam kasus ini Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan disajikan dingin, karena pada awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor, Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat, karena  teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.
Selain itu diferensiasi produk Teh Botol Sosro berbeda dari yang lain, karena teh ini di kemas dalam botol dan rasa khas tehnya sangat kuat. Ditambah lagi dengan aroma buah-buahan dan melati. Positioning yang dilakukan oleh Sosro juga didukung oleh marketing mix yang baik. Hal ini ditunjukkan dari integrasi yang baik dari komponen-komponen 4Ps (Product, Price, Place, Promotion). Contohnya adalah bahwa pengembangan produk berasal dari strategi promosi, hubungan antara penentuan harga (price) dengan saluran distribusi (place) dan lain-lain.
Strategi bersaing dalam menghadapi competitor yang dilakukan oleh Sosro dapat dilihat sebagai berikut :
a.      Selling
Teh Botol Sosro didistribusikan ke pelosok-pelosok daerah. Konsumen menjadi tidak sulit membeli teh botol Sosro karena mudah dicari dan harganya terjangkau.
b.      Marketing Mix
Product:  rasa teh asli yang kini bervariasi dengan ditambahkan aroma buah-buahan dan daun teh melati. Price: antara Rp 3000,00 hingga Rp 5000,00. Place: supermarket,  minimarket  bahkan  warung kecil  dan gerobak. Promotion: kekuatan terbesar di tagline/slogan sehingga semua lapisan masyarakat tahu tentang Teh Botol Sosro.

KESIMPULAN
Pada masa sekarang ini, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian telah memasuki era globalisasi. Hal ini menyebabkan kompetisi dalam dunia bisnis menjadi semakin tajam. Konsumen yang merupakan orientasi dalam suatu bisnis merupakan kunci utama dalam memenangkan persaingan ini. Apalagi konsumen pun semakin kritis dalam memilih suatu produk atau jasa yang hendak dibeli.
Dalam hal ini Sosro mampu menjaga kualitas produknya dan selalu menjaga ketersediaan produknya dipasaran dengan melakukan strategi-strategi yang tepat untuk dapat bersaing dan bahan bakunya pun dari teh yang berkualitas, karena Sosro memiliki perkebunan teh sendiri. Semenjak diluncurkan pada tahun 1970, produk Teh Botol Sosro baik rasa, kemasan logo maupun penampilan tidak mengalami perubahan sama sekali. Sedangkan dari segi perubahan tagline oleh PT. Sinar Sosro yang dilakukan pada tahun yang berbeda-beda bertujuan untuk memperkuat positioning, dalam rangka mencapai keunggulan competitive/competitive advantage adalah dengan cara mengambil keputusan tentang competitive positioningnya, yaitu dimana company berkompetisi (where to compete) yang sesungguhnya kegiatan segmentation, dan differential advantage (competitive advantage) yaitu bagaimana company berkompetisi (how to compete) yang merupakan kegiatan positioning

Dc_19 ^_^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar