Who Am I ?

Desy Pranita Bawias, S.Kom, anak pertama dari 3 bersaudara pasangan suami-isteri Enos H Bawias dan Yorimi Gundo. Lahir di Palu 19 Desember 1987, menghabiskan sebagian masa kecil di Palu, Poso dan Tentena (Sawidago)-Sulawesi Tengah. Pendidikan terakhir Program Strata 1 (S1) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga pada Fakultas Teknologi Informasi, Progdi Teknik Informatika dan sekarang sementara melanjutkan Program Pasca Sarjana/Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis di UKSW Salatiga Konsentrasi Manajemen Pemasaran. Motivasi terbesar adalah belajar, terus belajar dan tidak akan pernah berhenti belajar demi mendapatkan sebanyak mungkin ilmu dan pengetahuan untuk dijadikan bekal masa depan, yang menjadi sumber inspirasi adalah mereka yang tidak pernah berhenti mendoakan dan memberi dukungan penuh, mereka adalah kedua orang tua (Papa & Mama), kedua adik (Ran & Adi), saudara, keluarga, sahabat dan teman-teman. Diatas semuanya itu Tuhan Yesus-lah segala-galanya, Dia yang memberi hidup dan penyertaanNya tiada pernah berkesudahan, berkat dan anugerahNya snantiasa melimpah, RancanganNya Ya dan Amin dan Dia pun berjanji memberikan masa depan yang cerah. Akhirnya: Kolose 3:23 "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk TUHAN dan bukan untuk manusia" Santai-Serius-Sukses dc_19 ^_^

Minggu, 24 Maret 2013

Lateral Marketing

LATERAL MARKETING

A. WHAT’S THE LATERAL MARKETING?
Lateral Marketing atau Pemasaran Lateral merupakan satu pola pemikiran yang lateral untuk mendapatkan ide-ide pemasaran baru yang akan membantu perusahaan menghadapi meningkatnya homogenitas produk dan persaingan yang sangat ketat. Dengan kata lain Lateral Marketing adalah teknik baru dalam sebuah    pemasaran untuk mendapatkan ide-ide/terobosan-terobosan terbaru. 
A better way to reach consumer, to create innovative products, markets that don’t yet exist and to gain a real competitive advantage.

B. WHY LATERAL MARKETING?
  • Traditional Vertical Marketing leads to markets that are fragmented and saturated.
  • The goal of Lateral Marketing it’s to create on entirely new market.
  • Lateral Marketing let’s marketers develop an entirely new product that finds a much wider audience.
1.      The Evolution of Markets and The Dynamics of Competition
  • Konsumen menginginkan lebih dari sekedar  kepuasan.
  • Ide pemasaran adalah mendefinisikan sebuah pasar kemudian membagi ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil atau melakukan repositioning.
  • Distributor bereaksi dengan melakukan konsentrasi jalur-jalur distribusi ditangan sejumlah kecil distributor yang memiliki kekuasaan besar.
  • Perusahaan multinasional semakin kuat, jumlah konsumen  menyusut tetapi jumlah merk meningkat.
  • Dinamika peluncuran merk baru semakin cepat, produk-produk baru bertahan di pasar untuk jangka waktu yang lebih pendek.
  • Proses-proses manufaktur sedemikian efisiensinya sehingga mengganti lebih murah daripada memperbaiki (mempercepat ritme peluncuran roduk baru).
  • Era digital memfasilitasi kemunculan produk-produk baru dan layanan-layanan baru. Teknologi mempercepat ritme inovasi dan jumlah produk baru. Internet memfasilitasi kemunculan merk-merk baru dan cara-cara membangun bisnis.
  • Pertumbuhan merk dagang dan paten telah menaikkan keketatan persaingan dalam pasar.
  • The challenge in marketing today is to fight against fragmentation, saturation and the storm of novelties that that appear daily in the market.
  • The new priority must be to find ways to create and launch more successful products.
1.1  Traditional Marketing Thinking
  1. Marketing starts by studying consumer needs and figuring out how to satisfy them, then determining who is the market.
  2. The market is defined as the persons or companies who buy or might buy the product or    services produce in a given situation to cover a given need.
  3. Defining needs and categories product is important.
  4. Competitors will appear if they sense an opportunity. The first two in the category capture 75% of the market, leaving just 25% for later arrival.
  5. Companies continue to segment the market, it becomes fragmented and saturated. Market fragmentation create the new product which are the key component for companies that want to grow.
1.2 Innovations Originated from Inside a Given Market
Inovasi adalah kunci dan pondasi dari strategi persaingan (the assume a fixed market). Laju peluncuran produk baru sangat tinggi, tetapi tingkat kegagalan juga tinggi. Penting untuk memperhatikan dan memahami cara melakukan inovasi yang baru. Perlu memecahkan proses pemasaran menjadi potongan-potongan dan menganalisisnya satu per satu demi memahami tipe-tipe kebaruan yang bisa dimunculkan.

2.      Lateral Marketing as Complement to  Vertical Marketing
  • Pemasaran Lateral menciptakan yang baru secara keseluruhan dan manfaatnya besar dibanding dengan menangkap separuh pasar.
  • Pemasaran Lateral meliputi pengambilan suatu produk dan mengubahnya agar dapat digunakan oleh pelanggan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan baru atau orang-orang baru dan situasi yang tidak dipertimbangkan sebelumnya.
2.1 Jenis pemasaran
  • Pemasaran Lateral Merupakan pasar terbaik untuk  pasar yang matang, lebih berisiko dan membutuhkan sumber daya yang lebih besar.
  • Pemasaran VerticalMerupakan yang terbaik untuk mengkonversi pelanggan potensial dan untuk mengembangkan pasar, karena membutuhkan sumber daya yang lebih sedikit dan tidak tergantung pada volume tinggi.
  • Proses pemasaran lateral memperluas pasar untuk kesempatan baru. Pemasaran vertikal dan pemasaran lateral bekerja berdampingan, keduanya perlu dan saling melengkapi. Faktanya, pemasaran lateral tidak dapat dikembangkan sepenuhnya tanpa pemasaran vertikal karena akhirnya akan menghasilkan lebih banyak variasi setelah sebuah kelompok baru ditemukan.
  • Perbedaan utama dari pemasaran lateral dan pemasaran vertical adalah keberadaan  atau ketiadaan suatu kesenjangan saat melakukan pergantian lateral. Dan inovasi yang datang dari pemasaran vertikal lebih mudah untuk dimengerti dan dipahami oleh pelanggan.sementara inovasi pemasaran lateral butuh waktu lama untuk  dipahami.
2.2  The Innovations That Come Lateral Marketing Create New Categories or  Subcategories
  • Dengan menciptakan kategori baru sebuah produk lateral dapat diterima oleh pasar.
  • Dapat mengurangi volume produk lainnya dalam pasar yang diberikan.
  • Suatu produk lateral kadang–kadang dapat menghasilkan volume tanpa menyakiti volume lainnya.
  • Suatu produk lateral dapat mengambil volume dari beberapa kategori.

3. The Lateral Marketing Process
    Model sederhana proses pemasaran
  1. Menciptakan nilai untuk pelanggan dan membangun hubungan pelanggan,
  2. Memahami pasar dan hubungan serta keinginan pelanggan,
  3. Merancang strategi pemasaran yang digerakan oleh pelanggan,
  4.  Membangun program pemasaran terintegrasi yang memberikan nilai yang unggul,
  5. Membangun hubungan yang menguntungkan dan menciptakan kepuasan pelanggan,
  6. Menangkap nilai dari pelanggan untuk menciptakan keuntungan dan ekuitas pelanggan.
3.1 How to Apply the Process
  • Memilih sebuah produk atau pelayanan yang akan anda pasarkan.
  • Memilih pelanggan yang akan dilayani ,yakni memilih segmen mana yang akan dicapai.
  • Memilih proporsi nilai.
3.2 Making a connections
Tidak semua celah dapat dihubungkan dan tidak setiap ide akan menjadi pemenang, namun tidak setiap ide harus begitu. Ide yang tepat harus didapatkan jika ingin mengisi suatu celah.

4.      Lateral Marketing at the Market Level 
Teknik yang paling mudah dan efisien adalah penggantian. Sebuah level pasar mengandung beberapa dimensi dimana sebuah produk atau pelayanan bersaing. Dimensi ini adalah kebutuhan, target dan keadaan. Yang terakhir merupakan suatu kombinasi dari tempat, waktu, situasi dan pengalaman.

5.      Lateral Marketing at the Product Level
Untuk menerapkan pemasaran lateral pada level produk,  berikut ini adalah bagaimana setiap teknik atau 6 elemen yang  diterapkan :
  1. Subtitution, adalah penghilangan satu atau beberapa elemen dari produk dan mengubahnya. Subtitusi juga dapat berupa peniruan atas aspek-aspek tertentu dari  produk.
  2. Combination, mencakup penambahan satu atau beberapa elemen ke dalam produk atau jasa, sementara elemen-elemen lain tetap di pertahankan.
  3. Inversion, mencakup hal yang sebaliknya atau penambahan “tidak” atas satu atau beberapa elemen dari produk atau jasa.
  4. Elimination, (removing an element of the product).
  5. Exaggeration, teknik ini melibatkan satu atau beberapa elemen dari produk atau jasa, teknik ini juga bisa berarti membanyangkan produk atau jasa yang sempurna.
  6. Rodering, (changing the order or sequence of one or more product or service elements).
6.      Lateral Marketing at the Marketing Mix Level
Marketing mix adalah kelompok kiat pemasaran yang  digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran. Konsep marketing mix merupakan segala usaha yang dapat perusahaan lakukan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Komponen-komponen pokok marketing mix, yaitu :
  • Price (Harga) merupakan jumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan produk tersebut.
  • Place (Tempat) menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen.
  • Promotion (Promosi) merupakan bagian kegiatan yang dilakukan oleh perushaan untuk mengkombinasikan manfaat dari produk dan untuk menyakinkan konsumen sasaran agar membelinya.
7.      Implementing Lateral Marketing
Implementasi pemasaran lateral adalah proses yang mengubah rencana pemasaran menjadi tindakan pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran strategis. Perencanaan pemasaran memperlihatkan apa dan mengapa dalam kegiatan pemasaran, sedangkan implementasi memperlihatkan siapa, dimana, kapan dan bagaimana.

Dc_19 ^_^
 







Sabtu, 23 Maret 2013

PT. Coca-Cola Amatil Indonesia

Proses Penjualan dan Pemasaran di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI)

PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) memiliki beberapa program untuk mendukung penjualan dan pemasaran produk-produk. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen, diantaranya:
CCAI mempunyai program promosi yang beragam, yang tidak hanya untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran, tetapi juga meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk Coca-Cola.
Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem pelayanan pelanggan, didesain untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen secara terus-menerus terhadap produk-produk Coca-Cola dengan menyediakan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan mereka masing-masing.
Terbatasnya sumberdaya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah tertentu, sekaligus komitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas di sektor informal, mendorong Coca-Cola untuk secara serius dan berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Sistem Distribusi ini mengandalkan dua kelompok usaha kecil dan menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar: Area Marketing Contractor (AMC) dan Street Vending.
Riset membuktikan bahwa 90% konsumen Coca-Cola lebih menyukai membeli produk-produk Coca-Cola dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan Cold Drink Equipment (peralatan pendingin) sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat keuntungan para pelanggan Coca-Cola.
HoReCa
Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Cafe ternama, Coca-Cola memberikan beragam penawaran menarik melalui program HoReCa ini.

*            Sistem Pelayanan Bagi Pelanggan
Tujuan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia menyediakan system pelayanan bagi pelanggan (Costumer Service System/CSS) adalah meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen secara terus-menerus terhadap produk-produk Coca-Cola dengan menciptakan outlet ideal di seluruh Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, PT. Coca-Cola merencanakan dengan matang dan meninjau-ulang seluruh aspek dan peluang penjualan yang tersedia bagi setiap pelanggan. Kemudian PT. Coca-Cola menawarkan langkah-langkah korektif bagi para pelanggan dan secara bersama-sama menerapkan program-program perbaikan yang sesuai dengan standar perusahaan. Agar program CSS berjalan dengan efektif, PT. Coca-Cola memiliki Tim khusus di National Office yang melakukan perencanaan dan memberikan pelayanan di bidang penjualan dan pemasaran kepada seluruh para pelanggan. Tim tersebut memberikan pelayanan yang menyeluruh, mulai dari perencanaan rute distribusi hingga sistem pelayanan pelanggan yang lebih komprehensif, apakah secara langsung melalui Tim sales force ataukah melalui pihak ketiga yang bermitra dengan PT. Coca-Cola, yang disebut dengan Area Marketing Contractors. Pelanggan-pelanggan PT. Coca-Cola mendapatkan keuntungan layanan secara teratur, merchandising, peralatan point-of-purchase, program khusus yang inovatif dan kebanggaan memberikan pelayanan merek terbaik di dunia.

*            Produksi dan Distribusi
Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh PT. Coca-Cola Amatil Indonesia diproduksi di Indonesia. Saat ini terdapat 10 pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia. Selama ini pabrik-pabrik kami di Indonesia telah menerima berbagai penghargaan dari The Coca-Cola Company atas pencapaian standar yang melampaui standar yang ditetapkan untuk pabrik-pabrik sejenis di berbagai lokasi lain di dunia. Semua pabrik diwajibkan mematuhi dan bahkan kerap kali melampaui berbagai ketentuan internasional dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan secara teratur melaksanakan audit di bidang pengawasan mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. Minuman Coca-Cola sebelum sampai ke tangan konsumen berawal dari bahan baku pilihan berkualitas tinggi yang diproses melalui beberapa tahapan, yaitu: persiapan bahan, pencampuran, pencucian, pengisian dan penutupan, pengkodean, pemeriksaan, pengemasan dan pengangkutan.
Tim penjualan PT. Coca-Cola yang sangat besar tidak saja menjual produk-produk Coca-Cola kepada para pelanggan, tetapi mereka juga memberikan saran bagaimana sebaiknya mereka menjual produk-produk Coca-Cola. Supervisor penjualan Coca-Cola juga teratur mengunjungi para pelanggan dan memberikan bimbingan, serta menampung masukan yang disampaikan para pelanggan. Kebijakan penjualan dan distribusi secara menyeluruh diarahkan oleh National Office di Cibitung, Bekasi, namun penerapan kebijakan tersebut dilaksanakan oleh para manajer operasional dan regional yang handal dan berpengalaman beserta staf mereka. Pabrik Coca-Cola di Indonesia terbuka untuk kunjungan bagi semua lapisan masyarakat:  kalangan pendidikan, instansi pemerintah/swasta, organisasi sosial dll. yang ingin melihat langsung proses produksi Coca-Cola yang higienis dan berkualitas.

*            Pembuatan Coca-Cola
            Minuman Coca-Cola sebelum sampai ke tangan konsumen berawal dari bahan baku pilihan berkualitas tinggi yang diproses melalui beberapa tahapan.
1.      Tahap pertama untuk menhasilkan Coca-Cola sangat sederhana, yaitu membuat sirup yang terdiri dari gula dan air. Airnya disaring dengan seksama karena bagi "Coca-Cola" bahan baku berkualitas tinggi sangat mutlak diperlukan.
2.      Untuk memastikan bahwa air yang digunakan untuk produk botol dan kaleng benar-benar bersih dan murni, air tersebut disaring. Para teknisi pengawasan mutu menguji air tersebut berkali-kali sebelum digunakan untuk membuat produk akhir.
3.      Pemeriksaan dan pengujian berlanjut. Perangkat canggih membantu para teknisi memeriksa segala segi proses, mulai dari kondisi tiap kemasan hingga kadar karbondioksida, rasa dan kandungan sirup. Pada tahap ini, campuran sirup diperiksa.
4.      Sirup kemudian ditambahkan dengan konsentrat "Coca-Cola". Sari rasa untuk "Coca-Cola ini dibuat di pabrik-pabrik The Coca-Cola Company dan hingga kini tetap merupakan rahasia dagang terbesar di dunia. Teknisi kemudian mencicipi, memeriksa dan mencatat campuran setiap batch sirup dengan seksama. Setelah pencampuran, cairan siap untuk diberi tambahan karbondioksida. Pengawasan mutu yang amat ketat adalah alasan mengapa "Coca-Cola" dikenal sebagai minuman yang memiliki kadar soda yang paling sempurna.
5.      Rangkaian botol dari gelas atau plastik PET (Polyethelyne terephthalate) maupun kaleng sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk diisi dengan produk akhir. Botol-botol pun harus melalui pemeriksaan yang amat teliti. Pertama-tama dicuci dan dibasuh kemudian diperiksa secara elektronik dan manual. Barulah boto-botol tersebut siap untuk diisi dengan minuman ringan paling popular di dunia saat ini.
6.      Botol demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar dapat terisi secara otomatis. Cara tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan penutupan botol secara otomatis menjamin kadar higienis yang sempurna pula.
7.      Akhirnya, botol-botol diberi label, kode produksi dan dikemas dalam karton-karton atau dimasukkan ke dalam krat. Selanjutnya, pusat penjualan siap untuk mengirimkan produk-produk "Coca-Cola menuju lebih dari 420.000 gerai (outlet) yang menjual produk-produk "Coca-Cola" di Indonesia.

*            Sistem Distribusi
Sebagian besar produk-produk Coca-Cola didistribusikan melalui lebih dari 120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk-produk tersebut diangkut ke pusat-pusat penjualan tersebut oleh armada truk berukuran besar dan kemudian didistribusikan ke pedagang-pedagang eceran oleh kendaraan distribusi yang lebih kecil. Apabila truk-truk penjualan Coca-Cola ditempatkan berderet, maka akan bisa sepanjang lebih kurang 17 km. Hal inilah yang membuat perusahaan Coca-Cola sebagai salah satu perusahaan distribusi terbesar di Indonesia. Diperkirakan lebih dari 80% produk-produk Coca-Cola dijual melalui para pengecer dan grosir dimana 90% diantaranya termasuk dalam kategori pengusaha usaha kecil, dan mereka mempekerjakan kurang dari lima karyawan dengan omset penjualan per tahun kurang dari Rp. 1 Miliar.

*            Inovasi
            Inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan Coca-Cola Indonesia semakin besar, dikenal luas serta memberikan kontribusi bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. Melalui riset dan pengembangan (Research & Development), Coca-Cola terus berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan, strategi pemasaran serta perlengkapan penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif dan mempunyai ciri khas tersendiri. Dengan memahami kebutuhan dan perilaku konsumen, serta potensi kekayaan alam Indonesia, Coca-Cola berinovasi dengan menciptakan produk-produk baru yang menjadikan produk minuman cepat saji Coca-Cola mempunyai rasa dan pilihan yang beragam. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih spesifik, pada tahun 2002 Coca-Cola meluncurkan AQUARIUS, minuman isotonik yang diperuntukkan bagi mereka yang aktif dan gemar berolahraga. Pada tahun yang sama, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea, teh dalam kemasan botol dengan aroma bunga melati yang khas. Pada tahun 2003, Fanta menghadirkan campuran dua rasa buah, orange dan mango, yang disebut "Fanta Oranggo", setelah pada tahun sebelumnya sukses meluncurkan Fanta Nanas. Pada tahun ini pula, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Sunfill, produk minuman Sirup dan Serbuk instan rasa buah. Dengan inovasi, Coca-Cola yakin bahwa produk-produk yang ditawarkan akan mampu memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia.
Selain berinovasi pada produk-produk baru, Coca-Cola juga mencoba mengembangkan desain kemasan minuman, serta meningkatkan kualitasnya. Setelah meluncurkan Frestea dalam kemasan botol, pada akhir tahun 2002, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea dalam kemasan Tetra Wedge yang lebih mudah dan praktis untuk dibawa. Pada akhir 2003, Coca-Cola, Sprite dan Fanta hadir dalam kemasan kaleng ramping baru yang unik. Pada tahun 2004 ini, Coca-Cola hadir dengan inovasi terbaru yaitu botol gelas berbobot lebih ringan 30 % dengan desain mungil, imut, tapi kuat. Inovasi kemasan produk akan terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru.
Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik dan kreatif. Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang berlangsung, baik melalui konser musik, pameran, promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, maupun iklan TV. Pada tahun 2004 ini, iklan Coca-Cola versi Kabayan dinobatkan sebagai iklan paling efektif dalam bulan Februari dan Maret versi survey TV Ad Monitor MRI. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan momentum tertentu, misalnya: Demam Piala EURO 2004. Dengan memanfaatkan event berskala nasional maupun internasional, Coca-Cola mencoba tampil dengan strategi pemasaran baru yang menarik masyarakat.
Selain berinovasi dalam produk, kemasan, dan strategi pemasaran; perlengkapan penjualan baru juga dikembangkan ke arah yang lebih baik. Berkaitan dengan inovasi ini, Coca-Cola Indonesia menciptakan jenis krat baru yang lebih ringan, dibuat dari bahan yang ramah lingkungan. Kunci sukses inovasi tersebut adalah kolaborasi yang baik antara PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dan Coca-Cola Company, pengembangan varian minuman cepat saji dengan rasa baru, serta keinginan untuk menjadikan Coca-Cola Indonesia sebagai perusahaan minuman cepat saji yang lengkap.

Dc_19 ^_^

Jumat, 22 Maret 2013

Fungsi-Fungsi Manajemen

Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Sebuah Perusahaan

Fungsi-Fungsi Manajemen:  
lPerencanaan (Planning), merupakan tahap yang sangat penting karena tahap perencanaan merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh Perusahaan dalam menentukan strategi  dan taktik untuk kelancaran tujuan kerja dari perusahaan sehingga pada akhirnya tujuan dari Perusahaanpun bisa tercapai. Perencanaan dilakukan untuk mengantisipasi segala macam kemungkinan ancaman dimasa kedepan, sehingga jikalaupun suatu saat ancaman itu datang, maka pihak Perusahaanpun sudah siap menghadapinya. 
2 Pengorganisasian (Organizing), merupakan tahap dimana segala bentuk strategi maupun taktik yang telah dilakukan dalam tahap perencanaan dapat dijalankan, dan memastikan sumber daya memadai, system dan lingkungan kodusif, serta semua pihak yang ikut bekerja dalam Perusahaan dapat menjalankan tugas dengan tanggung jawab penuh serta bekerja secara efektif dan efisien, sehingga tujuan dari Perusahaan bisa tercapai. 
3. Pengarahan dan pengimplementasian (Directing/Leading), merupakan tahap dimana tugas seorang Manager Perusahaan bisa menjalankan tugasnya yakni mengarahkan jalannya kegiatan Perusahaan serta menjamin semua karyawan dapat bekerja dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran penuh sesuai bidangnya masing-masing. Menjadi seorang pemimpin dalam sebuah Perusahaan berarti menjadi motivator bagi semua bawahannya sehingga bawahanpun akan merasakan diperhatikan sehingga merekapun bisa bekerja lebih semangat dan melaksanakan tanggung jawab terhadap jalannya Perusahaan tersebut. 
4.  Pengawasan dan Pengendalian (Controlling), merupakan tahap akhir dimana memastikan semua proses perencanaan, pengorganisasian, serta pengarahan dan implementasi dapat berjalan sesuai target yang diharapkan serta siap menghadapi berbagai macam perubahan dunia bisnis dan siap menghadapi saingan-saingan dalam dunia bisnis tentunya dengan system “Saingan Secara Sehat”.

Hubungan Sumber Daya, Fungsi Manajemen dan Tujuan Perusahaan: 
Dalam sebuah Perusahaan harus ada Sumber Daya yang merupakan dasar sebelum membangun sebuah Perusahaan, karena tidak ada Perusahaan yang memulai semua bisnis tanpa adanya sumber daya. Setelah sumber daya yang dibutuhkan terpenuhi maka selanjutnya melaksanakan dan menjalankan Fungsi Manajemen yaitu, Planning(Perencanaan), Organizing(Pengorganisasian), Actuating/Leading(Pengarahan dan Implementasi) dan Controlling(Pengawasan). Pada akhirnya jika semuanya baik itu Sumber Daya Perusahaan maupun Fungsi-Fungsi Manajemen telah dilaksanakan dengan baik maka harapan kedepan adalah Pencapaian Tujuan dari Perusahaan. 

Dc_19 ^_^


Rabu, 20 Maret 2013

Teh Botol Sosro


Ketika Tagline Bukan Urusan Sepele Untuk Teh Botol Sosro

Slogan merupakan salah satu elemen penting dalam membangun persepsi konsumen, Slogan pada dasarnya adalah frase pendek yang memberikan deskripsi atau informasi dari suatu merek. Slogan biasanya dimunculkan dalam iklan dan tak jarang ditampilkan dalam produk karena Slogan cukup memberikan kontribusi dalam meningkatkan daya tarik sebuah produk. Slogan digunakan untuk membantu merek dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan sebuah produk. Slogan dapat mewakili identitas sebuah produk. Melalui slogan perusahaan dapat mengkomunikasikan kepada masyarakat tentang intisari merek dan memberikan gambaran tentang keunikan yang dimiliki, oleh karena itu slogan menjadi sangat penting dan sekaligus daya tarik dari produk yang ditawarkan. Sebuah merek tidak akan dengan mudah dikenal oleh publik tanpa adanya sebuah promosi. Promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produk dan meyakinkan konsumen sasaran agar mau membeli. Kegiatan promosi tidak sekedar berfungsi sebagai penyebaran informasi, melainkan berusaha untuk membujuk sikap dan perilaku konsumen dalam melaksanakan kegiatan pembelian barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.
Salah satu cara untuk memudahkan masyarakat dalam mengenal sebuah merek adalah dengan menggunakan slogan atau tagline, slogan yang kuat akan memberikan kontribusi terhadap kekuatan suatu merek. Pertama, slogan yang kuat, akan membantu suatu merek dalam meningkatkan awareness. Kedua, slogan dapat memperkuat strategi positioning dari merek tersebut. Dengan menggunakan kalimat yang sederhana dan mudah diingat maka slogan sudah dapat mewakili bagian yang penting dari asosiasi yang ingin dikembangkan oleh suatu produk.
Tagline adalah kalimat singkat sebagai penutup teks inti yang menyimpulkan secara singkat tujuan komunikasi suatu iklan yang bertujuan agar iklan tersebut mudah diingat oleh konsumen. Tagline dalam suatu iklan memegang peranan penting. Penggunaan tagline ini adalah untuk memperkuat kemampuan iklan dalam mengeksekusi (mencapai sasarannya) yaitu mempengaruhi konsumen untuk menggunakan produk yang diiklankan. Tagline dapat digunakan untuk membantu mengkomunikasikan titik pembeda dari pesaing. Tagline dapat berubah sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi agar konsumen tidak bosan.
Sebuah tagline harus dibuat dengan memahami product insight dan consumer insight. Setelah proses tersebut dilewati munculah “product positioning”. Penggunaan tagline juga harus mudah diingat baik secara ukuran, warna, jenis huruf yang ditampilkan. Tagline dalam sebuah komunikasi pemasaran adalah bersifat mutlak karena tagline dapat membantu konsumen untuk mengingat merek tertentu karena tagline tidak lain adalah positioning statement. Melalui tagline konsumen dipikat dan mengingat kembali didalam benaknya terhadap suatu merek tertentu sehingga top of mind nya adalah merek tersebut.
PT. Sinar Sosro yang didirikan oleh Bapak Sosrodjojo merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia dengan melahirkan merek Teh Botol Sosro, sampai saat ini produk tersebut masih banyak diminati oleh konsumen hal tersebut tidak terlepas dari adanya promosi secara terus menerus yang dilakukan oleh PT. Sinar Sosro dalam memasarkan produknya. Semenjak diluncurkan pada tahun 1970, produk Teh Botol Sosro baik rasa, kemasan logo maupun penampilan tidak mengalami perubahan sama sekali, Teh Botol Sosro sangat lekat dengan slogan yang diusungnya yakni pada tahun 1975 “Pelepas Dahaga Asli”. Pada tahun 1985 “Hari-Hari Teh Botol”. Ini  berhasil menarik  peminum  baru teh botol, sebagai alternatif pelepas dahaga dengan sasaran pasar saat itu adalah orang yang sedang melakukan perjalanan seperti supir dan pejalan kaki. Melalui  proses diferensiasi yang dilakukan, Sosro membuahkan hasil yang baik, konsep yang ditawarkan Sosro memberikan kemudahan dan fleksibilitas kepada konsumen. Teh Botol Sosro dapat diminum kapan saja dan dimana saja serta disajikan dingin dan dapat memberi kesegaran, dengan demikian Positioning Sosro pada saat itu sebagai satu-satunya minuman yang dikemas dalam botol yang dikenal oleh konsumen. Selanjutnya pada tahun 1990 Sosro mengganti taglineHari-Hari Teh Sosro”. Pada tahun 1996 “Asli Tehnya”. Pada tahun 1997 “Ahlinya Teh”, memberikan kesan pada konsumen bahwa Sosro merupakan ahlinya teh dari pada pesaing-pesaing yang lainnya. Pesan yang ingin disampaikan Sosro yaitu, Sosro merupakan ahlinya membuat teh sehingga merek-merek lain tidak ahli membuat teh. Sasaran yang Sosro bidik dari tagline ini yaitu anak-anak muda dengan meluncurkan produk fruit tea. Pada tahun 2000 “Apapun makanannya minumnya Teh Botol Sosro”. Dan pada tahun 2008 tagline tersebut diubah lagi menjadi “Apapun, enaknya minum Teh Botol Sosro”. Perubahan Tagline PT. Sinar Sosro yang dilakukan pada tahun yang berbeda-beda bertujuan untuk memperkuat Positioning.
Dengan bertambahnya saingan terutama dari coca-cola dengan produk freastea yang perlahan merebut pasar Sosro, pihak Sosro harus memikirkan strategi yang baik untuk mempertahankan produk Sosro dipasaran. Sehingga tahun 2000 Teh Botol Sosro mengganti tagline dengan bunyi “Apapun makanannya, Minumnya Teh Botol Sosro”. Tagline baru Sosro membuat image baru pada Sosro, biasanya customer setelah makan minumnya air putih atau teh hangat, kini mulai berubah kebiasaanya. Target pasar Sosro pada tahun 2000 juga mengalami perubahan yaitu bukan lagi remaja tapi keluarga. Sehingga pemasaran yang dilakukan Sosro pada saat itu lebih menekankan keluarga, anak, bapak, ibu. Dengan tagline baru, Sosro mengembangkan strategi pemasaran dengan menggandeng restoran, warung makan, kedai untuk memudahkan konsumen mendapatkan Teh Botol Sosro.
Pada tahun 2008 komunikasi tagline Sosro mengalami pergantian. Tagline yang berbunyi “Apapun, enaknya minum Teh Botol Sosro” sekali lagi mampu menggebrak pasar. Keinginan Sosro untuk menguatkan positioning begitu terlihat jelas dari tagline baru ini. Teh untuk siapa saja dengan aktifitas yang beragam, hal inilah yang ingin disampaikan oleh Sosro melalui tagline nya. Sehingga, bukan hanya pada saat makan konsumen menggunakan produk PT. Sinar Sosro ini, tapi saat berolahraga, belajar, bersantai semuanya dapat menikmati Teh Botol Sosro.
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Sinar Sosro dalam rangka mencapai keunggulan competitive/competitive advantage adalah dengan cara mengambil keputusan tentang competitive positioningnya, yaitu dimana company berkompetisi (where to compete) yang sesungguhnya kegiatan segmentation, dan differential advantage (competitive advantage) yaitu bagaimana company berkompetisi (how to compete) yang merupakan kegiatan positioning.

Segmenting
Yaitu proses mengklasifikasi pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang memiliki karakteristik dan perilaku yang relatif sama karena mencari benefit (benefit sought) yang sama atau mirip. Segmentasi dilakukan karena ada perbedaaan dan perubahan kebutuhan dan keinginan pembeli/heterogenous benefit sought.
PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agro industri yang memproduksi berbagai macam produk dengan menggunakan pucuk daun teh sebagai salah satu bahan baku utamanya, dimana salah satu produknya adalah Teh Botol Sosro. Teh Botol Sosro merupakan produk teh siap minum pertama di Indonesia yang di kemas dalam botol dan telah dikenal oleh masyarakat luas. Persaingan yang begitu ketat dari competitor yaitu dengan banyaknya dijual teh dalam kemasan botol yang beredar di pasaran. Berdasarkan data pada PT. Sinar Sosro terdapat tujuh merek teh dalam kemasan botol yang beredar di Indonesia, yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea, TEBS, S-tee, Frestea, Tekita dan Teh Kotak.
PT. Sinar Sosro pada saat ini dihadapkan pada berbagai competitor produk minuman ringan yang tidak hanya dari competitor lokal, namun juga competitor asing. Persaingan berbagai merek teh dalam kemasan botol membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam merancang strategi pemasarannya. Perusahaan akan berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah yang banyak apabila dinilai memiliki citra baik dalam benak konsumen. Terciptanya citra baik dalam benak konsumen akan menumbuhkan kepuasan pelanggan yang dapat memberikan beberapa manfaat. Keberhasilan Sosro tidak lepas dari brand “Teh Botol” yang didapatkannya, persis seperti aqua menjadi brand pada air putih. Berikutnya Sosro semakin kuat karena jaringan distribusi Teh Botol yang sangat kuat sampai di titik akhir pelosok.

Market Targeting
Yaitu melakukan evaluasi terhadap segmen yang akan dijadikan pasar sasaran setelah dilakukan identifikasi peluang-peluang segmen pasar. Faktor utama kedayatarikan/attractiveness menyeluruh dari setiap segmen, mencakup: besaran, pertumbuhan, profitability, skala ekonomis dan resiko rendah.
Target dari Teh Botol ini adalah yang menyukai rasa asli teh (non fruity) dan praktis. Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga yang relatif murah (mengingat target adalah orang yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia.

Positioning
Jika segmenting merupakan pendekatan pemasaran dari sudut pembeli (Benefit Sought), maka positioning merupakan pendekatan pemasaran dari sudut company (Benefit Offered). Positioning merupakan tindakan merancang tawaran/Benefit Offered dan citra company, sehingga menguasai tempat khusus di dalam pikiran/mind pasar sasaran. Namun, positioning bukanlah apa yang dilakukan terhadap produk, tetapi apa yang dilakukan terhadap pikiran prospek. Jadi Produk/Benefit Offered tersebut diposisikan ke dalam pikiran prospek.
Dalam kasus ini Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan disajikan dingin, karena pada awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor, Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat, karena  teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.
Selain itu diferensiasi produk Teh Botol Sosro berbeda dari yang lain, karena teh ini di kemas dalam botol dan rasa khas tehnya sangat kuat. Ditambah lagi dengan aroma buah-buahan dan melati. Positioning yang dilakukan oleh Sosro juga didukung oleh marketing mix yang baik. Hal ini ditunjukkan dari integrasi yang baik dari komponen-komponen 4Ps (Product, Price, Place, Promotion). Contohnya adalah bahwa pengembangan produk berasal dari strategi promosi, hubungan antara penentuan harga (price) dengan saluran distribusi (place) dan lain-lain.
Strategi bersaing dalam menghadapi competitor yang dilakukan oleh Sosro dapat dilihat sebagai berikut :
a.      Selling
Teh Botol Sosro didistribusikan ke pelosok-pelosok daerah. Konsumen menjadi tidak sulit membeli teh botol Sosro karena mudah dicari dan harganya terjangkau.
b.      Marketing Mix
Product:  rasa teh asli yang kini bervariasi dengan ditambahkan aroma buah-buahan dan daun teh melati. Price: antara Rp 3000,00 hingga Rp 5000,00. Place: supermarket,  minimarket  bahkan  warung kecil  dan gerobak. Promotion: kekuatan terbesar di tagline/slogan sehingga semua lapisan masyarakat tahu tentang Teh Botol Sosro.

KESIMPULAN
Pada masa sekarang ini, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian telah memasuki era globalisasi. Hal ini menyebabkan kompetisi dalam dunia bisnis menjadi semakin tajam. Konsumen yang merupakan orientasi dalam suatu bisnis merupakan kunci utama dalam memenangkan persaingan ini. Apalagi konsumen pun semakin kritis dalam memilih suatu produk atau jasa yang hendak dibeli.
Dalam hal ini Sosro mampu menjaga kualitas produknya dan selalu menjaga ketersediaan produknya dipasaran dengan melakukan strategi-strategi yang tepat untuk dapat bersaing dan bahan bakunya pun dari teh yang berkualitas, karena Sosro memiliki perkebunan teh sendiri. Semenjak diluncurkan pada tahun 1970, produk Teh Botol Sosro baik rasa, kemasan logo maupun penampilan tidak mengalami perubahan sama sekali. Sedangkan dari segi perubahan tagline oleh PT. Sinar Sosro yang dilakukan pada tahun yang berbeda-beda bertujuan untuk memperkuat positioning, dalam rangka mencapai keunggulan competitive/competitive advantage adalah dengan cara mengambil keputusan tentang competitive positioningnya, yaitu dimana company berkompetisi (where to compete) yang sesungguhnya kegiatan segmentation, dan differential advantage (competitive advantage) yaitu bagaimana company berkompetisi (how to compete) yang merupakan kegiatan positioning

Dc_19 ^_^